Photobucket

ShareThis

Selasa, 08 November 2011

Baca Sebelum memutuskan Operasi Melahirkan


Menurut laporan British Medical Journal melahirkan melalui operasi caesar empat kali lebih berisiko mengalami komplikasi fatal ketimbang yang normal. Para ahli menemukan risiko terkena infeksi di rahim terjadi pada 12 dari setiap 1.000 proses melahirkan caesar. Bandingkan dengan proses melahirkan normal yang hanya tiga dari 1.000.

"Caesar adalah operasi perut yang besar," ujar Mary Newburn dari National Childbirth Trust, Inggris. "Butuh waktu untuk menyembuhkannya baik fisik maupun emosional," tambahnya, seperti dikutip dari Mail Online.

Semua pasien yang harus dioperasi berisiko mengalami infeksi setelah proses itu dilakukan. Tapi pada wanita yang melahirkan melalui caesar, risikonya bukan hanya infeksi saja. Mereka juga bisa mengalami penyumbatan pembuluh darah. Hal itu karena sejak hamil, wanita sudah merasa bermasalah dengan pembuluh darah di bagian kakinya karena meningkatnya beban mereka di area tulang panggul. 

Apalagi setelah melahirkan, wanita yang memilih operasi caesar juga harus beristirahat di rumah sakit lebih lama. Risiko mereka mengalami pembekuan darah juga meningkat karena tidak terlalu banyak bergerak.

Banyak wanita yang memilih melahirkan caesar karena berpikir proses itu lebih mudah dan tidak sakit ketimbang normal. Mereka juga beranggapan bisa lebih cepat pulih. Namun faktanya, hal itu tidak terjadi.

"Normalnya butuh enam minggu untuk kembali sehat," ujar Melanie Every dari Royal College of Midwives. "Wanita yang melahirkan caesar tidak boleh menyetir mobil selama empat minggu dan beberapa wanita bahkan butuh waktu tiga bulan untuk benar-benar pulih. Sementara setelah melahirkan normal, wanita bisa bebas bergerak setelah 10 hari," urainya.

Oleh karena itu, untuk Anda yang memang tengah hamil, lakukan operasi caesar jika memang ada kondisi-kondisi yang menyebabkan Anda harus melakoninya. Namun jika tidak, melahirkan normal tentu lebih baik.

Ada beberapa cara yang bisa ibu lakukan agar terhindar dari operasi caesar misalnya saja dengan tidak melakukan induksi kecuali memang diperlukan secara medis. Beberapa penelitian telah menunjukkan menginduksi proses persalinan cenderung mengarah ke operasi caesar.

Dr Michael Klein dari University of British Columbia yang mempelajari tentang caesar menuturkan sebanyak 44 persen wanita yang diinduksi berakhir dengan operasi caesar. Hal itu terjadi karena induksi merangsang seorang perempuan saat leher rahim belum siap dapat mengakibatkan proses persalinan tidak produktif sehingga mengharuskan seseorang untuk menjalani operasi caesar.

Cara lainnya, cobalah untuk cermat memilih dokter dan rumah sakit bersalin. Kalau ibu memang ingin melahirkan normal, pilih dokter dan rumah sakit yang tingkat melahirkan caesarnya rendah.

pingin tahu yang contoh harus operasi sesar..? klik di SebelahSini 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...