Stafford - Jika sudah tergila-gila akan sesuatu, orang sangat mungkin melakukan apa saja. Contohnya Fi Star-Stone, wanita asal Stafford, Inggris, yang gila akan Twitter. Supaya tetap eksis di Twitter, Fi sempat-sempatnya nge-tweet ketika sedang melahirkan!
Sebagian orang mungkin tidak habis pikir bagaimana bisa seorang wanita yang tengah bersalin masih sempat memikirkan kegiatan lain seperti mengupdate Twitter. Namun nyatanya, itulah yang dilakukan Fi saat melahirkan anak keduanya.
Ibu berusia 34 tahun ini sama sekali tidak merasa kesakitan. Sebaliknya, melalui ponselnya, dia malah tak henti memposting update terbaru ke teman-temannya selama proses persalinan berlangsung selama 13 jam.
Alhasil, postingan tweetnya tersebut mendapat respons positif dari teman-teman online-nya. Diantara mereka ada yang heran dengan kegilaan Fi dan banyak juga yang memberi dukungan serta mendoakan keselamatan bagi si ibu dan bayinya. Bahkan presenter TV Emma Forbes dan seniman grafiti Banksy terkenal di Inggris ikut menyemangati.
Dikutip dari Telegraph, Rabu (22/9/2010), Fi masuk ruang persalinan pada pukul 2.30 dini hari, Jumat pekan silam waktu setempat. Selama proses melahirkan, Fi menceritakan setiap detail peristiwa yang dirasakannya melalui sembilan postingan tweet.
Setelah menjalani proses yang melelahkan, tanpa mengalami komplikasi apapun, Fi berhasil melahirkan bayi laki-laki sehat yang langsung dinamainya Oscar.
"Perkenalkan, Oscar John Michael Victor Stone. Terimakasih semua atas dukungannya. Saya memang sangat lelah dan sakit namun menjadi ibu paling bahagia di dunia," demikian bunyi tweet yang dipostingnya sesaat setelah bayi tersebut lahir.
"Saya melakukannya untuk menunjukkan kepada para wanita mengenai sisi baik dari melahirkan anak dan memperlihatkan bahwa hal ini bisa dilakukan tanpa rasa sakit," kata Fi saat diwawancara media.
Suami Fi, Richard Stone mendukung 'kegilaan' istrinya tersebut dan sangat senang mengetahui Fi bisa berbagi pengalaman dan mendapat respons begitu besar di Twitter. "Dia mendapatkan banyak pesan bernada positif dan hal ini membantunya mengatasi rasa sakit," tandasnya.
detik.com
ShareThis
Minggu, 17 Oktober 2010
Sabtu, 25 September 2010
Manfaat Olahraga Saat Hamil
Jakarta - Hamil bukan berarti bebas berolahraga. Agar tubuh tetap sehat dan persalinan lancar, coba gerakkan tubuh secara teratur.
Olahraga saat hamil dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh. Banyak manfaat dari olahraga saat masa kehamilan, diantaranya:
1. Membantu mengurangi sakit punggung, sembelit dan kembung pada perut.
2. Meningkatkan energi sehingga tetap bisa aktif menjalani aktifitas.
3. Membantu Anda merasa sedikit lelah untuk membuat Anda bisa tidur lebih cepat sehingga mendapatkan pola tidur yang baik.
4. Memperkuat otot-otot pada tubuh. Hal ini akan membantu Anda saat persalinan berlangsung.
Olahraga yang baik untuk ibu hamil, merupakan olahraga yang berhubungan dengan jantung, otot perut, otot punggung dan otot panggul.
Anda bisa mencoba olahraga berjalan kaki mengitari taman atau kompleks. Berjongkok dan latihan kegel juga bagus untuk memperkuat otot-otot panggul. Beristirahatlah bila Anda sudah merasa lelah dan cukupi tubuh Anda meminum air agar tidak dehidrasi.
Mulailah olahraga bertahap, cukup olahraga lima menit jika sebelumnya Anda tidak pernah berolahraga. kemudian seminggu setelahnya tambahkan lima menit. Tambahkan waktu olahraga setiap minggunya hingga akhirnya mencapai 30 menit.
Olahraga saat hamil dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh. Banyak manfaat dari olahraga saat masa kehamilan, diantaranya:
1. Membantu mengurangi sakit punggung, sembelit dan kembung pada perut.
2. Meningkatkan energi sehingga tetap bisa aktif menjalani aktifitas.
3. Membantu Anda merasa sedikit lelah untuk membuat Anda bisa tidur lebih cepat sehingga mendapatkan pola tidur yang baik.
4. Memperkuat otot-otot pada tubuh. Hal ini akan membantu Anda saat persalinan berlangsung.
Olahraga yang baik untuk ibu hamil, merupakan olahraga yang berhubungan dengan jantung, otot perut, otot punggung dan otot panggul.
Anda bisa mencoba olahraga berjalan kaki mengitari taman atau kompleks. Berjongkok dan latihan kegel juga bagus untuk memperkuat otot-otot panggul. Beristirahatlah bila Anda sudah merasa lelah dan cukupi tubuh Anda meminum air agar tidak dehidrasi.
Mulailah olahraga bertahap, cukup olahraga lima menit jika sebelumnya Anda tidak pernah berolahraga. kemudian seminggu setelahnya tambahkan lima menit. Tambahkan waktu olahraga setiap minggunya hingga akhirnya mencapai 30 menit.
Kiki Oktaviani - wolipop
Minggu, 12 September 2010
Risiko Jika Plasenta Terlepas dari Rahim
Jakarta, Normalnya plasenta selalu menempel di rahim hingga saatnya bayi tersebut dilahirkan. Apa risikonya jika plasenta tersebut memisahkan diri dari rahim sebelum bayi lahir?
Kondisi jika sebagian atau seluruh bagian plasenta terlepas dari rahim sebelum bayi dilahirkan disebut dengan placental abruption.
Hal ini merupakan salah satu komplikasi serius dari kehamilan yang bisa berbahaya bagi janin yang dikandung dan juga ibunya. Karena plasenta adalah tempat untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen dari ibu ke bayi yang dikandung.
Placental abruption biasanya terjadi pada satu dari 200 kehamilan dan paling umum pada usia kehamilan 20 minggu atau saat memasuki trimester ketiga. Namun ada kemungkinan kondisi ini terjadi kembali di kehamilan berikutnya.
Dikutip dari Babycenter, Selasa (7/9/2010) jika plasenta terlepas dari rahim, maka kondisi ini menyebabkan bayi kehilangan asupan oksigen dan juga nutrisi sehingga meningkatkan risiko masalah pertumbuhan pada bayi seperti bayi lahir prematur atau bayi meninggal. Selain itu juga menyebabkan perdarahan parah yang bisa membahayakan nyawa keduanya.
Plasenta yang terlepas dari rahim akan menimbulkan perdarahan di vagina. Perdarahan yang terjadi ini biasanya lebih berbahaya dibandingkan dengan komplikasi plasenta previa. Karena pada placental abruption perdarahan yang muncul terkadang tidak sebanding dengan perdarahan yang terjadi di dalam tubuh, atau darah tetap berada di dalam rahim.
Hal ini membuat dokter sulit untuk memperkirakan berapa jumlah darah yang sebenarnya keluar. Jika kondisi ini terjadi maka bisa menyebabkan janin yang dikandung meninggal atau ibu mengalami syok.
Gejala yang muncul sangat beragam, namun biasanya ditandai dengan bercak atau perdarahan dari vagina. Jika kondisi tersebut terjadi, sebaiknya segera ke rumah sakit untuk melakukan evaluasi lengkap, termasuk memantau denyut jantung bayi dan USG (meskipun abruption kecil tidak selalu dapat dideteksi oleh USG). Selain itu dokter juga akan melakukan peemriksaan vagina dan leher rahim.
Jika komplikasi ini terjadi mendekati perkiraan tanggal melahirkan, maka dokter akan segera mengeluarkan bayi meskipun abruption yang terjadi kecil. Dalam kebanyakan kasus seseorang harus melahirkan secara caesar.
Namun jika abruption yang terjadi kecil, kondisi keduanya dalam keadaan baik-baik saja dan bayi masih terlalu prematur, maka ibu hamil kemungkinan diberikan kortikosteroid untuk mempercepat pengembangan paru-paru dan mencegah masalah lain yang terkait dengan persalinan prematur.
Kondisi jika sebagian atau seluruh bagian plasenta terlepas dari rahim sebelum bayi dilahirkan disebut dengan placental abruption.
Hal ini merupakan salah satu komplikasi serius dari kehamilan yang bisa berbahaya bagi janin yang dikandung dan juga ibunya. Karena plasenta adalah tempat untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen dari ibu ke bayi yang dikandung.
Placental abruption biasanya terjadi pada satu dari 200 kehamilan dan paling umum pada usia kehamilan 20 minggu atau saat memasuki trimester ketiga. Namun ada kemungkinan kondisi ini terjadi kembali di kehamilan berikutnya.
Dikutip dari Babycenter, Selasa (7/9/2010) jika plasenta terlepas dari rahim, maka kondisi ini menyebabkan bayi kehilangan asupan oksigen dan juga nutrisi sehingga meningkatkan risiko masalah pertumbuhan pada bayi seperti bayi lahir prematur atau bayi meninggal. Selain itu juga menyebabkan perdarahan parah yang bisa membahayakan nyawa keduanya.
Plasenta yang terlepas dari rahim akan menimbulkan perdarahan di vagina. Perdarahan yang terjadi ini biasanya lebih berbahaya dibandingkan dengan komplikasi plasenta previa. Karena pada placental abruption perdarahan yang muncul terkadang tidak sebanding dengan perdarahan yang terjadi di dalam tubuh, atau darah tetap berada di dalam rahim.
Hal ini membuat dokter sulit untuk memperkirakan berapa jumlah darah yang sebenarnya keluar. Jika kondisi ini terjadi maka bisa menyebabkan janin yang dikandung meninggal atau ibu mengalami syok.
Gejala yang muncul sangat beragam, namun biasanya ditandai dengan bercak atau perdarahan dari vagina. Jika kondisi tersebut terjadi, sebaiknya segera ke rumah sakit untuk melakukan evaluasi lengkap, termasuk memantau denyut jantung bayi dan USG (meskipun abruption kecil tidak selalu dapat dideteksi oleh USG). Selain itu dokter juga akan melakukan peemriksaan vagina dan leher rahim.
Jika komplikasi ini terjadi mendekati perkiraan tanggal melahirkan, maka dokter akan segera mengeluarkan bayi meskipun abruption yang terjadi kecil. Dalam kebanyakan kasus seseorang harus melahirkan secara caesar.
Namun jika abruption yang terjadi kecil, kondisi keduanya dalam keadaan baik-baik saja dan bayi masih terlalu prematur, maka ibu hamil kemungkinan diberikan kortikosteroid untuk mempercepat pengembangan paru-paru dan mencegah masalah lain yang terkait dengan persalinan prematur.
Ibu Hamil yang Sedih Cenderung Lahirkan Bayi Kecil
Jakarta, Asupan nutrisi saja tidak cukup bagi ibu hamil, sebab kondisi kejiwaan juga mempengaruhi kandungannya. Ibu hamil yang selalu merasa sedih cenderung melahirkan bayi dengan berat badan rendah, yang rentan mengalami kematian.
Temuan ini membuktikan bahwa kesehatan mental sangat mempengaruhi kesehatan dan tingkat kematian bayi yang dilahirkan. Pengaruhnya bahkan bisa disejajarkan dengan kemiskinan, kurang gizi dan status sosial-ekonomi yang rendah.
Dikutip dari Sciencedaily, Minggu (29/8/2010), peneliti dari Karolinska University dan Bangladesh Rural Advancement Committee (BRAC) menyimpulkan hal itu setelah mengamati 720 wanita hamil di Bangladesh. Partisipan diambil dari 2 subdistrik perkampungan miskin di negara tersebut.
Pada trimester ke-3, para partisipan menjalani tes untuk mengukur tingkat kegelisahan dan gejala-gejala depresi klinis. Terungkap 18 persen di antaranya menderita depresi dan 25 persen mengalami kegelisahan.
Peneliti lalu mengamati berat badan bayi, 48 jam setelah dilahirkan. Ternyata, para partisipan yang mengalami depresi dan kegelisahan dalam masa kehamilan lebih banyak melahirkan bayi dengan berat badan rendah.
"Hal ini sangat mengkhawatirkan, sebab berat badan yang rendah pada bayi yang baru lahir erat kaitannya dengan tingkat kematian," ungkap Hashima-E- Nasreen yang memimpin penelitian tersebut.
Di wilayah Asia Selatan termasuk Bangladesh, kesehatan ibu dan anak terhitung masih memprihatinkan. Oleh karenanya, salah satu prioritas Millennium Development Goal di wilayah tersebut adalah menekan tingkat kematian bayi.
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Temuan ini membuktikan bahwa kesehatan mental sangat mempengaruhi kesehatan dan tingkat kematian bayi yang dilahirkan. Pengaruhnya bahkan bisa disejajarkan dengan kemiskinan, kurang gizi dan status sosial-ekonomi yang rendah.
Dikutip dari Sciencedaily, Minggu (29/8/2010), peneliti dari Karolinska University dan Bangladesh Rural Advancement Committee (BRAC) menyimpulkan hal itu setelah mengamati 720 wanita hamil di Bangladesh. Partisipan diambil dari 2 subdistrik perkampungan miskin di negara tersebut.
Pada trimester ke-3, para partisipan menjalani tes untuk mengukur tingkat kegelisahan dan gejala-gejala depresi klinis. Terungkap 18 persen di antaranya menderita depresi dan 25 persen mengalami kegelisahan.
Peneliti lalu mengamati berat badan bayi, 48 jam setelah dilahirkan. Ternyata, para partisipan yang mengalami depresi dan kegelisahan dalam masa kehamilan lebih banyak melahirkan bayi dengan berat badan rendah.
"Hal ini sangat mengkhawatirkan, sebab berat badan yang rendah pada bayi yang baru lahir erat kaitannya dengan tingkat kematian," ungkap Hashima-E- Nasreen yang memimpin penelitian tersebut.
Di wilayah Asia Selatan termasuk Bangladesh, kesehatan ibu dan anak terhitung masih memprihatinkan. Oleh karenanya, salah satu prioritas Millennium Development Goal di wilayah tersebut adalah menekan tingkat kematian bayi.
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Aerobik Air Kurangi Rasa Sakit Saat Persalinan
Sao Paulo, Hampir setiap wanita ingin memiliki anak, tapi kebanyakan merasa takut untuk menjalani proses persalinan. Tapi wanita yang sering melakukan aerobik air selama kehamilan dapat meringankan rasa sakit saat melahirkan.
Ilmuwan Brazil telah menemukan bahwa mengambil kelas aerobik air atau aqua aerobics selama kehamilan dapat membantu untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses persalinan secara keseluruhan.
Para ilmuwan dari University of Campinas, Sao Paulo, melakukan studi yang menguji 71 orang ibu hamil. Setengah dari partisipan mengikuti sesi latihan aerobik air selama 50 menit di kolam renang tiga kali seminggu.
Hasilnya, 73 persen partisipan yang mengikuti aerobik air tidak memerlukan obat penghilang rasa sakit atau analgesik selama persalinan.
"Ini menunjukkan bahwa aerobik air bisa membuat wanita pada kondisi psikofisik yang lebih baik," ujar Rosa Pereira dari University of Campinas, seperti dilansir dari Dailymail, Minggu (12/9/2010).
Aerobik air dan berenang dianggap sebagai jenis olahraga kebugaran yang paling tepat untuk periode kehamilan. Air menghilangkan tekanan pada tulang, sendi dan ligamen serta memberikan tekanan optimal pada otot-otot dan sistem kardiovaskular wanita hamil.
Selain itu, olahraga air juga membantu menghilangkan stres dan belajar bagaimana bernapas secara ritmis, sehingga mempersiapkan napas wanita saat persalinan.
Merry Wahyuningsih - detikHealth
Rabu, 08 September 2010
Bayi Kembar Tiga Lahir dari Dua Rahim Berbeda
VIVAnews - Mendengar wanita mengandung dua janin di rahimnya sudah sangat jamak. Tapi, pernahkah Anda mendengar seorang wanita memiliki dua rahim di perutnya? Seperti yang dialami wanita asal Inggris, Hannah Kersey, 27.
Seperti dikutip dari laman BBC, dua rahim yang ada di perutnya bahkan pernah mengandung tiga janin sekaligus. Satu rahim berisi dua janin dan lainnya berisi satu janin.
Mr Ellis Downes, konsultan dokter kandungan dan ginekolog di Rumah Sakit Chase Farm, London, mengatakan, "Ini sangat menakjubkan, seorang wanita dengan dua rahim mengandung bayi kembar tiga di dua rahimnya."
Tiga janin yang dikandungnya berasal dari telur yang dihasilkan masing-masing rahim. Pada saat yang sama, telur-telur itu kemudian dibuahi dua sperma berbeda. Satu telur terbelah dan menghasilkan bayi kembar identik, dan satu telur di rahim lain berkembang menjadi bayi tunggal.
Peristiwa itu terjadi pada akhir 2006 silam. Kersey berhasil melahirkan bayi kembar tiga (triplets) melalui operasi caecar. Kasus bayi kembar tiga yang terlahir dari dua rahim diperkirakan terjadi pada satu di antara 25 juta kelahiran.
Sedangkan wanita memiliki dua rahim diperkirakan terjadi pada setiap lima di antara satu juta wanita. Di dunia medis, kasus semacam ini dikenal sebagai uterus didelphys. Genetik menjadi salah satu faktor penyebab. Ibu dan saudara perempuan Kersey juga memiliki dua rahim di perutnya.
Seperti dikutip dari laman BBC, dua rahim yang ada di perutnya bahkan pernah mengandung tiga janin sekaligus. Satu rahim berisi dua janin dan lainnya berisi satu janin.
Mr Ellis Downes, konsultan dokter kandungan dan ginekolog di Rumah Sakit Chase Farm, London, mengatakan, "Ini sangat menakjubkan, seorang wanita dengan dua rahim mengandung bayi kembar tiga di dua rahimnya."
Tiga janin yang dikandungnya berasal dari telur yang dihasilkan masing-masing rahim. Pada saat yang sama, telur-telur itu kemudian dibuahi dua sperma berbeda. Satu telur terbelah dan menghasilkan bayi kembar identik, dan satu telur di rahim lain berkembang menjadi bayi tunggal.
Peristiwa itu terjadi pada akhir 2006 silam. Kersey berhasil melahirkan bayi kembar tiga (triplets) melalui operasi caecar. Kasus bayi kembar tiga yang terlahir dari dua rahim diperkirakan terjadi pada satu di antara 25 juta kelahiran.
Sedangkan wanita memiliki dua rahim diperkirakan terjadi pada setiap lima di antara satu juta wanita. Di dunia medis, kasus semacam ini dikenal sebagai uterus didelphys. Genetik menjadi salah satu faktor penyebab. Ibu dan saudara perempuan Kersey juga memiliki dua rahim di perutnya.
Minggu, 15 Agustus 2010
Screening Kanker Ovarium Janjikan Kesembuhan
INILAH.COM, Jakarta - Para peneliti berhasil menemukan cara mencari tahu kesehatan perempuan soal kanker ovarium. Penyakit ini jarang menunjukkan gejala hingga seringkali terlambat diobati.
“Metode yang ‘mulai terlihat sangat menjanjikan’,” papar pemimpin studi tersebut, Dr Karen Lu dari University of Texas MD Anderson Cancer Center di Houston. Mereka akan hadir bulan depan di sebuah konferensi American Society Onkologi Klinik.
Beberapa yayasan telah membantu membiayai penelitian itu. Kolega Dr. Lu, Dr Robert Bast membantu memberikan US$150 untuk tes darah yang digunakan dalam penelitian ini dan mendapatkan royalti dari pembuatnya, Fujirebio Diagnostics Inc.
Ahli lain mengatakan hasil penelitian ini cukup menggembirakan. “Tidak terlalu banyak perempuan dirujuk untuk operasi yang tidak perlu. Semua kanker agresif yang terdeteksi pada tahap awal, kemudian dapat disembuhkan,” kata Dr Laura Havrilesky, spesialis kanker wanita di Duke University.
Kanker ovarium sangat mematikan karena hampir 80% kasus yang ditemukan pada stadium lanjut. Sekitar 21.550 wanita didiagnosis dan 14.600 mati di AS tahun lalu. Ketika ditemukan lebih awal, kelangsungan hidup selama lima tahun adalah sebesar 94%, demikian The American Cancer Society.
Peneliti telah menguji CA-125, suatu protein dalam darah berjumlah tinggi di hampir semua orang namun tidak bagi wanita dengan kanker ovarium. Ini karena berbagai alasan seperti fibroid rahim, kista tidak berbahaya dan bahkan kanker jenis lain.
Studi baru ini diuji sebagai langkah pertama melakukan screening pada 3.252 wanita, usia 50-74, yang tidak memiliki riwayat keluarga terkena kanker payudara atau kanker ovarium.
Semua menjalani tes awal dan dikelompokkan sebagai rendah, sedang atau risiko tinggi berdasarkan tingkat CA-125 serta berapa banyak level tersebut berubah dari waktu ke waktu.
Kelompok risiko rendah mengulangi tes darah dalam setahun. Kelompok menengah mendapat tes lain dalam tiga bulan. Mereka yang berisiko tinggi, sekitar 1% dari wanita setiap tahun, dirujuk untuk USG dengan biaya sekitar US$300, untuk mencari tanda-tanda kanker.
Selama sembilan tahun penelitian, 85 perempuan dikirim untuk ujian, dan delapan akhirnya menjalani operasi eksplorasi untuk melihat apakah mereka menderita kanker. Tidak seperti bentuk lain dari kanker, dokter tidak bisa melakukan biopsi untuk kanker ovarium tanpa operasi.
Lima dari delapan wanita yang telah menjalani operasi ternyata memiliki kanker yakni, tiga telah tumor agresif, dan dua menderita kanker yang belum menjadi invasif. Tiga lainnya tumor jinak. Dua kanker non-invasif luput dari pemeriksaan. "Kami hanya perlu melakukan tiga operasi untuk mengambil satu kasus kanker invasif," kata Lu.
Studi terhadap 3.000 wanita Amerika ini memang belum cukup untuk membenarkan proses screening penyakit kanker. Namun dokter mendorong tindakan ini karena mampu memberikan kesimpulan lebih awal dibandingkan studi di Inggris yang akan memberikan jawaban dalam beberapa tahun.
Lebih penting, studi di AS ini menyarankan bahwa pendekatan ini dapat menemukan tumor agresif tanpa harus meminta banyak perempuan sehat melakukan tes lanjutan yang tidak penting. Hanya sedikit perempuan membutuhkan operasi eksplorasi setelah screening. Bagi mereka yang melakukannya, sepertiga di antaranya miliki kanker invasif. [mdr]
Jika Bumil Terlalu Lama Berdiri..
ANDA sedang hamil dua bulan. Masalahnya, pekerjaan menuntut Anda harus berdiri lama–sekira 7 jam–dan diselingi satu jam istirahat. Walau hingga kini Anda belum mengalami masalah serius selain keletihan, toh Anda tetap khawatir dengan kondisi janin.
Apakah BuMil yang terlalu lama berdiri bisa memengaruhi keadaan janin dalam kandungan? Bisa pulakah kaki menjadi bengkak karenanya?
dr Marko Antonio Suprantiyo, SpOG dari Rumah Sakit Pelni memaparkan, pada prinsipnya, jika keadaan Bumil sehat dan baik-baik saja, tidak ada pantangan apapun dalam hal makanan ataupun aktivitas. Namun, jika sudah mempunyai keluhan harus segera diperiksakan ke dokter apa penyebabnya.
Umumnya, usia kehamilan pada trimester pertama adalah masa pembentukan, maka belum relatif aman dari kemungkinan keguguran atau hamil prematur dan lain sebagainya. Walau begitu, Ibu tak perlu terlalu khawatir.
Pada Bumil yang memang diharuskan bekerja sambil berdiri tidak menyebabkan kaki membengkak dan juga tidak berpengaruh pada janin. Hanya saja, Bumil akan lebih merasa pegal atau ngilu di perut bawah (kontraksi). Nah, jika hal ini terjadi atau Moms merasa lelah, maka segeralah istirahat. Anda bisa duduk sebentar lalu melanjutkan aktivitas lagi.
Kaki Membengkak?
Kondisi kaki membengkak di tungkai atau kaki biasanya dialami oleh Bumil pada trimester ketiga, bukan satu atau dua. Salah satu penyebabnya karena Bumil terlalu banyak beraktivitas sedangkan kondisi perut pada trimester tiga sudah semakin membesar. Tapi, bila bengkaknya ringan serta kondisi yang lain normal (misalnya kondisi darah, urin serta kulit normal), tak perlu khawatir.
Capek, Segera Istirahat
Perlu diketahui, kontraksi bukan hanya milik Bumil, ketika haid Moms juga bisa mengalami kontraksi. Saat berdiri pun sebenarnya tubuh melakukan kontraksi. Bila kontraksi datang, cara sederhana yang bisa dilakukan Bumil adalah istirahat dengan cara rileks dengan kaki ditaruh di atas kursi kecil serta kedua tangan dilepaskan, tidak menekuk. Secara otomatis maka seluruh otot akan relaksasi.
Pada Bumil, sangat disarankan memanfaatkan waktu istirahat sebaik-baiknya. Bisa sambil duduk rileks atau jauh lebih baik lagi bila sambil tidur (berbaring). Nah, setelah rasa lelah itu hilang, Bumil bisa melanjutkan aktivitas kembali. Namun, jika rasa lelah dan keluhan lainnya tidak bisa diatasi hanya dengan istirahat, maka seceptanya dapat menghubungi dokter atau segera ke rumah sakit terdekat.
Makan Makanan Sehat
Tidak ada makanan dan minuman khusus bagi Bumil dengan aktivitas banyak berdiri. Namun, sangat disarankan untuk mengonsumsi makanan yang bervariasi lengkap termasuk sayuran serta buah-buahan dan banyak minum air putih. Kebutuhan protein Bumil lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak hamil, sehingga sangat baik jika Bumil mengonsumsi aneka jenis protein nabati serta hewani.
Tanda-tanda Alami di Tubuh Bumil
- Cepat merasa lelah karena daya tahan tubuh menurun.
- Lebih merasa sering mengantuk.
- Secara alami memang butuh lebih banyak istirahat guna meminimalkan terjadinya gangguan pada rahim.(Mom& Kiddie//ftr)
Apakah BuMil yang terlalu lama berdiri bisa memengaruhi keadaan janin dalam kandungan? Bisa pulakah kaki menjadi bengkak karenanya?
dr Marko Antonio Suprantiyo, SpOG dari Rumah Sakit Pelni memaparkan, pada prinsipnya, jika keadaan Bumil sehat dan baik-baik saja, tidak ada pantangan apapun dalam hal makanan ataupun aktivitas. Namun, jika sudah mempunyai keluhan harus segera diperiksakan ke dokter apa penyebabnya.
Umumnya, usia kehamilan pada trimester pertama adalah masa pembentukan, maka belum relatif aman dari kemungkinan keguguran atau hamil prematur dan lain sebagainya. Walau begitu, Ibu tak perlu terlalu khawatir.
Pada Bumil yang memang diharuskan bekerja sambil berdiri tidak menyebabkan kaki membengkak dan juga tidak berpengaruh pada janin. Hanya saja, Bumil akan lebih merasa pegal atau ngilu di perut bawah (kontraksi). Nah, jika hal ini terjadi atau Moms merasa lelah, maka segeralah istirahat. Anda bisa duduk sebentar lalu melanjutkan aktivitas lagi.
Kaki Membengkak?
Kondisi kaki membengkak di tungkai atau kaki biasanya dialami oleh Bumil pada trimester ketiga, bukan satu atau dua. Salah satu penyebabnya karena Bumil terlalu banyak beraktivitas sedangkan kondisi perut pada trimester tiga sudah semakin membesar. Tapi, bila bengkaknya ringan serta kondisi yang lain normal (misalnya kondisi darah, urin serta kulit normal), tak perlu khawatir.
Capek, Segera Istirahat
Perlu diketahui, kontraksi bukan hanya milik Bumil, ketika haid Moms juga bisa mengalami kontraksi. Saat berdiri pun sebenarnya tubuh melakukan kontraksi. Bila kontraksi datang, cara sederhana yang bisa dilakukan Bumil adalah istirahat dengan cara rileks dengan kaki ditaruh di atas kursi kecil serta kedua tangan dilepaskan, tidak menekuk. Secara otomatis maka seluruh otot akan relaksasi.
Pada Bumil, sangat disarankan memanfaatkan waktu istirahat sebaik-baiknya. Bisa sambil duduk rileks atau jauh lebih baik lagi bila sambil tidur (berbaring). Nah, setelah rasa lelah itu hilang, Bumil bisa melanjutkan aktivitas kembali. Namun, jika rasa lelah dan keluhan lainnya tidak bisa diatasi hanya dengan istirahat, maka seceptanya dapat menghubungi dokter atau segera ke rumah sakit terdekat.
Makan Makanan Sehat
Tidak ada makanan dan minuman khusus bagi Bumil dengan aktivitas banyak berdiri. Namun, sangat disarankan untuk mengonsumsi makanan yang bervariasi lengkap termasuk sayuran serta buah-buahan dan banyak minum air putih. Kebutuhan protein Bumil lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak hamil, sehingga sangat baik jika Bumil mengonsumsi aneka jenis protein nabati serta hewani.
Tanda-tanda Alami di Tubuh Bumil
- Cepat merasa lelah karena daya tahan tubuh menurun.
- Lebih merasa sering mengantuk.
- Secara alami memang butuh lebih banyak istirahat guna meminimalkan terjadinya gangguan pada rahim.(Mom& Kiddie//ftr)
50 Persen Melahirkan Caesar Bikin Bayi Alergi
Surabaya - Bagi wanita yang melahirkan secara normal, anak Anda dipastikan tidak mengalami alergi apapun saat maish bayi, anak-anak hingga dewasa. Hal ini berbeda dengan wanita yang melahirkan secara caesar.
"50 Persen wanita yang melahirkan secara caesar, anak-anaknya rawan mengalami alergi apapun. Hal ini tentu berbeda dengan wanita yang melahirkan melalui jalur biasa banyak untungnya," kata Dr dr Ario SpPD-KAI, Wakil Ketua Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) XXV Ilmu Penyakit Dalam FK Unair-RSU dr Soetomo yang digelar di Hotel Shangri-La 23-25 Juli kepada wartawan di ruang sidang penyakit dalam RSU Soetomo, Senin (19/7/2010).
Dia menambahkan, secara teknis bayi yang lahir secara normal akan melewati beberapa bagian organ dalam hingga vagina sang ibu. Secara logika ibu yang melahirkan normal, si bayi akan menelan dan menghirup lendir, darah atau air ketuban.
Namun justru hal itulah yang menyebabkan si bayi kebal, termasuk kebal terhadap alergi. "Bayangkan saja saat sang bayi melewati perjalanan keluarnya dari rahim, dia akan menelan lendir yang dianggap sebagai kuman atau mikroba. Tapi justru mikroba itu mengandung pro biotik yang berfungsi salah satunya untuk ketahanan tubuh," jelasnya.
Tapi, kata dia, wanita yang melakukan operasi caesar saat melahirkan justru mudah terkena alergi. "Padahal mereka yang melakukan caesar jauh dari kotor penanganannaya. Semua dilakukan steril, baik saat dibersihkan dan diberi antibiotik," kata dr Ario.
(fat/fat)
"50 Persen wanita yang melahirkan secara caesar, anak-anaknya rawan mengalami alergi apapun. Hal ini tentu berbeda dengan wanita yang melahirkan melalui jalur biasa banyak untungnya," kata Dr dr Ario SpPD-KAI, Wakil Ketua Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) XXV Ilmu Penyakit Dalam FK Unair-RSU dr Soetomo yang digelar di Hotel Shangri-La 23-25 Juli kepada wartawan di ruang sidang penyakit dalam RSU Soetomo, Senin (19/7/2010).
Dia menambahkan, secara teknis bayi yang lahir secara normal akan melewati beberapa bagian organ dalam hingga vagina sang ibu. Secara logika ibu yang melahirkan normal, si bayi akan menelan dan menghirup lendir, darah atau air ketuban.
Namun justru hal itulah yang menyebabkan si bayi kebal, termasuk kebal terhadap alergi. "Bayangkan saja saat sang bayi melewati perjalanan keluarnya dari rahim, dia akan menelan lendir yang dianggap sebagai kuman atau mikroba. Tapi justru mikroba itu mengandung pro biotik yang berfungsi salah satunya untuk ketahanan tubuh," jelasnya.
Tapi, kata dia, wanita yang melakukan operasi caesar saat melahirkan justru mudah terkena alergi. "Padahal mereka yang melakukan caesar jauh dari kotor penanganannaya. Semua dilakukan steril, baik saat dibersihkan dan diberi antibiotik," kata dr Ario.
(fat/fat)
Keluar Bercak darah saat Hamil..?
ANDA sedang hamil 9 minggu. Sebelum menikah hingga sekarang, Anda sering pulang kerja malam hari. Belakangan ini, beberapa kali Anda mengalami flek (keluar darah seperti darah habis menstruasi) kecokelatan dengan jumlah sedikit tanpa rasa sakit pada perut.
Biasanya selang seminggu, flek ini muncul lagi. Kini sudah empat kali saya alami flek. Apakah ini akibat saya bekerja dan pulang malam hari? Berbahaya atau wajarkah? dr Ali Sungkar, SpOG dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo menjawabnya untuk Anda.
Flek tidak selalu berhubungan dengan aktivitas fisik. Keluarnya flek pada trimester awal bukanlah suatu hal yang wajar. Walau hal ini sering terjadi pada Bumil, namun tentu saja ini berbahaya jika flek terus berlangsung dan terjadi perdarahan yang bisa menyebabkan keguguran.
Perlu diketahui, flek adalah perdarahan ringan (spotting), jumlah darah yang keluar sedikit, bercak darah dari Miss V berwarna merah atau kecokelatan dan tidak sampai mengotori pakaian dalam. Sedangkan perdarahan jumlahnya lebih banyak daripada flek dan mengotori pakaian dalam. Ini jelas lebih serius daripada flek. Perdarahan terjadi, jika ada bagian implantasi yang lepas dan tidak terjadi koagulasi (proses tubuh menghentikan atau menutup perdarahan yang terjadi pada hasil konsepsi).
Penyebab Flek
Banyak faktor penyebab flek, antara lain implantasi yang tak sempurna, ketidakseimbangan hormon, hasil konsepsi yang tak sempurna, kelainan kromosom dengan respon tubuh yang mengeluarkan flek, kelainan darah dan lain sebagainya.
Solusinya adalah periksakan ke dokter, di mana akan dicari penyebab dan tata laksananya disesuaikan dengan penyebabnya.
Pada kehamilan 9 minggu seharusnya sudah didapatkan hasil konsepsi. Nah, harus dipastikan apakah adanya perdarahan di belakang tempat implantasi dari hasil konsepsi tersebut berbahaya dan dapat mengakibatkan keguguran atau tidak.
Waspada Jika Flek Terus Berlanjut
Walau tidak semua Bumil mengalami flek di tiga trimester, namun perlu waspada jika terjadi sepanjang masa kehamilan. Munculnya flek bergantung pada jenis kelainannya. Apabila penyebabnya karena plasenta previa - keadaan plasenta yang implantasinya (penempelennya) tidak pada tempat yang seharusnya yaitu di bagian atas rahim dan menjauhi jalan lahir-dan kelainan darah maka flek dapat berlanjut terus. Cara mendeteksi keadaan tersebut adalah dengan USG.
Saatnya Pergi ke UGD Jika...
- Terjadi perdarahan dalam jumlah banyak atau nyeri perut dan kontraksi yang hebat.
- Keluar flek atau perdarahan yang sudah berlangsung lebih dari 24 jam.
- Pingsan atau merasa sangat pusing dan lemas.
- Perdarahan disertai demam di atas 38 derajat Celsius.(Mom& Kiddie//ftr)
Biasanya selang seminggu, flek ini muncul lagi. Kini sudah empat kali saya alami flek. Apakah ini akibat saya bekerja dan pulang malam hari? Berbahaya atau wajarkah? dr Ali Sungkar, SpOG dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo menjawabnya untuk Anda.
Flek tidak selalu berhubungan dengan aktivitas fisik. Keluarnya flek pada trimester awal bukanlah suatu hal yang wajar. Walau hal ini sering terjadi pada Bumil, namun tentu saja ini berbahaya jika flek terus berlangsung dan terjadi perdarahan yang bisa menyebabkan keguguran.
Perlu diketahui, flek adalah perdarahan ringan (spotting), jumlah darah yang keluar sedikit, bercak darah dari Miss V berwarna merah atau kecokelatan dan tidak sampai mengotori pakaian dalam. Sedangkan perdarahan jumlahnya lebih banyak daripada flek dan mengotori pakaian dalam. Ini jelas lebih serius daripada flek. Perdarahan terjadi, jika ada bagian implantasi yang lepas dan tidak terjadi koagulasi (proses tubuh menghentikan atau menutup perdarahan yang terjadi pada hasil konsepsi).
Penyebab Flek
Banyak faktor penyebab flek, antara lain implantasi yang tak sempurna, ketidakseimbangan hormon, hasil konsepsi yang tak sempurna, kelainan kromosom dengan respon tubuh yang mengeluarkan flek, kelainan darah dan lain sebagainya.
Solusinya adalah periksakan ke dokter, di mana akan dicari penyebab dan tata laksananya disesuaikan dengan penyebabnya.
Pada kehamilan 9 minggu seharusnya sudah didapatkan hasil konsepsi. Nah, harus dipastikan apakah adanya perdarahan di belakang tempat implantasi dari hasil konsepsi tersebut berbahaya dan dapat mengakibatkan keguguran atau tidak.
Waspada Jika Flek Terus Berlanjut
Walau tidak semua Bumil mengalami flek di tiga trimester, namun perlu waspada jika terjadi sepanjang masa kehamilan. Munculnya flek bergantung pada jenis kelainannya. Apabila penyebabnya karena plasenta previa - keadaan plasenta yang implantasinya (penempelennya) tidak pada tempat yang seharusnya yaitu di bagian atas rahim dan menjauhi jalan lahir-dan kelainan darah maka flek dapat berlanjut terus. Cara mendeteksi keadaan tersebut adalah dengan USG.
Saatnya Pergi ke UGD Jika...
- Terjadi perdarahan dalam jumlah banyak atau nyeri perut dan kontraksi yang hebat.
- Keluar flek atau perdarahan yang sudah berlangsung lebih dari 24 jam.
- Pingsan atau merasa sangat pusing dan lemas.
- Perdarahan disertai demam di atas 38 derajat Celsius.(Mom& Kiddie//ftr)
Langganan:
Postingan (Atom)